Senin, 06 September 2010

Kesaksian salah satu pelaku Kerusuhan Mei 1998

Kesaksian salah satu pelaku Kerusuhan Mei 1998

Sudah jamak 'kan kalo kita mendengar kesaksian dari para saksi mata mau pun korban dari suatu kejadian. Tetapi kali ini ane dapet sebuah kisah kesaksian yang justru dari pelaku tindakan kekerasan.
Berikut adalah kesaksian Andryansah:
Saya mengenal Isa Almasih berawal dari kejadian yang hampir tidak masuk akal. Bermula dari kerusuhan Mei 1998 pada waktu itu.
Sebelum saya mengenal Isa Almasih, saya dididik oleh orang tua saya maupun para ulama baik di bangku sekolah, musholla, maupun masjid, bahwa orang di luar penganut Islam adalah kafir dan Islam merupakan ajaran yang paling benar dari segala kitab yang ada di muka bumi ini, dan yang paling utama. Apabila ada di antara kami yang dapat mengenyahkan penganut di luar Islam, adalah suatu pahala yang besar, sebab menurut apa yang telah mereka ajarkan kepada saya, intinya adalah penganut di luar Islam adalah jamaah syaithon yang harus segera di musnahkan dari muka bumi ini. Dan bahaya yang paling besar pada saat itu adalah kaum nashara (Nasrani) yang selalu berkembang di Indonesia secara perlahan-lahan yang saat itu (saya) selalu di cekoki pelajaran yang terdapat di dalam quran maupun hadist. Begitulah bagaimana sikap saya yang bagaikan iblis semula sebelum mengenal Isa Almasih yang mulia di bumi maupun akhirat dengan kasihNya.
Dan pada suatu waktu tepatnya awal kerusuhan Mei 1998, saya bersama kawan-kawan saya (penganut Islam) mengendarai sepeda motor beramai-ramai dengan tujuan untuk menjarah toko-toko milik non muslim. Sebelum kami berangkat melakukan hal tersebut, sebenarnya saya enggan mengikuti mereka karena keluarga kami pun orang yang hidup di atas rata-rata dan hal tersebut sepertinya merupakan sesuatu yang memalukan. Dan pada saat itu saya telah menyelesaikan study di perguruan tinggi dan saya masih dalam status pengangguran dan hal inilah yang membuat saya mengikuti ajakan teman saya, (terutama) apalagi bila ada salah satu dari mereka berteriak mari kita hancurkan para kafir, hal inilah yang membuat semangat saya menggebu-gebu.
Sampai pada suatu saat kami telah sampai di depan toko yg bernama El-Shadai, dan kami yakin bahwa toko itu adalah toko milik kafir Nasrani. Dan akhirnya kamipun melempari toko itu sambil meneriakan Allahuakbar bersama-sama dan meneriakan "kafir, keluar lu dari dalam toko lu!"
Pada waktu itu ada beberapa orang yang berhamburan keluar. Salah satu dari mereka mengendarai motor untuk melarikan diri dari kami. Kami melihat pria itu mengenakan kalung salib di lehernya. Lalu teman saya yang bernama Sultan (nama samaran) berseru kepada saya, "Ndry, mari kita kejar dia!"
Saya pun bergegas untuk membonceng teman saya. Sebelum saya membonceng motor kawan saya, saya mengambil sepotong besi. Dan akhirnya kami pun mengejar pria itu. Dan (yang mana) pada waktu itu keadaan di jalan sangat carut-marut, tetapi pria itu tetap menancap gas. Mungkin saking takutnya berusaha menyelamatkan diri dari kejaran kami. Kawan saya pun mempercepat laju motornya. Berhubung motor yang kami tunggangi adalah motor king sedangkan pria tersebut menggunakan motor bebek, maka perlahan-lahan kami dapat menyusulnya.
Pada suatu saat pria itu membelokkan motornya pada persimpangan dengan cepatnya. Dan pada saat itulah kami tidak tahu darimana mobil tersebut datang. Seingat saya, kamipun akhirnya menabrak mobil tersebut dan saya serasa terbang di udara. Sesudah itu saya tidak sadar lagi.
Pada waktu saya sadar, saya melihat banyak kerumunan di sekitar saya. Dan dengan reflek saya mencari teman saya untuk melihat kondisinya. Lalu saya pun memisahkan diri untuk mencari teman saya dari kerumunan orang tersebut.
Tetapi saya tidak tahu mengapa orang tersebut masih berkerumun di tempat saya ber-ada tadi. Lalu saya pun melangkah ke jalan, dan saya mendapati kerumunan di sisi jalan yang lain. Saya pun berpikir itu pasti teman saya. Lalu saya pun melangkah men-dekatinya.
Tiba-tiba saya berhenti sontak di tengah jalan karena saya melihat di beberapa keru-munan teman saya, saya melihat teman saya jadi dua. Dan ada banyak orang yang berwajah bengis dan hewan kurus seperti anjing yang hendak memperebutkannya. Saya mengucek mata saya sebab saya pikir saya masih belum sadar. Setelah itu saya melihat teman saya yang ada dua tersebut. Salah satunya di seret-seret oleh mereka untuk keluar dari kerumunan tersebut. Dan teman saya itu berteriak, "Ndry, Ndry, tolong saya!" Saya pun tak berani melangkah karena saya takut. Dan saya tetap diam terpaku di tengah jalan raya tersebut.
Pada waktu itu ada sinar datang dari sebelah kanan saya. Waktu saya menoleh, ternyata mobil ambulance pas di samping kanan saya dan menabrak saya. Saya pun tersontak dan menyebut Masyaallah sambil memejamkan mata. Tetapi mobil itu serasa melintasi tubuh saya. Lalu sayapun membuka mata saya dan dengan reflek saya memegang tangan saya sendiri. Lalu saya pun melihat mobil ambulance tersebut berhenti pas di tempat saya jatuh tadi. Dan yang membuat saya terdiam seribu bahasa adalah ketika saya melihat tubuh saya dimasukkan ke dalam ambulance tersebut. Hal ini yang membuat saya seperti gila. Sayapun akhirnya berlari tanpa tujuan dan saya tidak berani mendatangi kerumunan di mana saya jatuh sebelumnya karena saya takut setelah melihat kejadian teman saya.
Tidak jelas kemana saya berlari, tiba tiba saya sampai di sebuah taman dan saya duduk sambil menangis. Apakah saya sudah mati? Saya terus mencubit-cubit tangan saya, tapi saya tidak merasakan apapun. Lalu saya menangis lebih keras. Dan sayapun tersungkur menangis di atas tanah. Dan pada saat saya tersungkur, saya melihat sepasang kaki di depan mata saya. Sayapun sontak mundur ke belakang karena saya teringat langsung apa yang dialami teman saya. Tapi pada saat saya mau bangun dan melarikan diri, saya seperti lumpuh tidak bisa bergerak. Dan saya pun memberanikan diri untuk menatap siapakah yang ada di depan saya. Tapi saya tidak bisa melihat wajahnya karena sangat silau. Dan hal itu membuat saya pasrah dan menundukkan muka.
Lalu orang yang berpakaian putih di depan saya itu pun bertanya kepada saya, "Nak, mengapa engkau menganiaya AKU?" Lalu saya pun menjawabnya, "Setan, pergi kau jangan ganggu saya!"
Sayapun akhirnya mengucapkan ayat-ayat kursi untuk mengusirnya. Lalu Dia pun berkata lagi "Nak, mengapa engkau menganiaya Aku?" Sayapun masih melafalkan ayat kursi di bibir saya dan saya mengucapkan "Ya Allah, usirlah setan itu dari hadapanku."
Lalu Dia berkata lagi, "Nak, apakah kesalahanKu hingga kau menganiaya Aku?"
Lalu setelah saya sadar, ayat kursi tidak ampuh untuk menghadapi-Nya, sayapun tersungkur di bawah kaki-Nya dan menangis tersedu-sedu dan akhirnya akupun men-jawabnya, "Saya tidak tahu kenapa saya melakukannya. Maafkanlah saya."
Dan saya pun meraung-raung di bawah kakinya. Dan Diapun berkata, "Bangunlah. Jangan takut. Peganglah tangan-Ku." Dan sayapun berdiri di depan-Nya sambil menun-dukkan muka saya (dan pada waktu itu sayapun masih berpikir bagaimana cara melarikan diri dari-Nya). Sepertinya Dia tahu pikiran saya, dan Dia berkata lagi, "Jangan takut pada Aku karena Aku lembut dan murah hati."
Dan akhirnya saya pun memberanikan diri untuk menatap-Nya. Saya merasakan kese-dihan yang ada di hati saya menjadi sirna seketika dan saya pun memberanikan diri untuk bertanya kepada-Nya, "Siapakah kamu sesungguhnya?" Lalu Dia menjawab, "Akulah yang selalu di perdebatkan oleh banyak anak manusia. Akulah jalan yang lurus. Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian."
Setelah saya mendengar Dia berkata "Akulah yang telah membangkitkan orang dari kematian", sayapun langsung tersadar bahwa Dialah Isa Almasih atau Yesus Kristus yang banyak sekali dipuja-puja oleh kaum Nasrani sebagai Tuhan. Lalu sayapun tersungkur di bawah kaki-Nya kembali dan pada saat itu secara tak sadar saya memperhatikan kaki-Nya yang mempunyai tanda berlobang bekas luka. Saya pun berkata; "Ya Nabi Isa, ampunilah segala sesuatu yang pernah saya perbuat terhadap pengikut-Mu. Ampunilah saya." Dan sayapun menangis kembali karena merasa berdosa terhadap-Nya. Lalu dia pun berkata,"Mengapa kamu menganiaya mereka?"
Sayapun menjawab-Nya, "Saya tidak tahu. Atau mungkin karena mereka meng-anggap-Mu sebagai Allah dan menduakan Allah?"
Lalu Dia pun berkata, "Segala apa yang ada pada-Ku adalah milik Bapa-Ku yang di Sorga. Dan segala apa yang ada pada Bapa-Ku di Sorga adalah Milik-Ku juga, karena oleh-Nya segala kekuasaan baik di bumi maupun di sorga telah diserahkan-Nya kepada-Ku. Karena Aku dan Bapa adalah satu. Begitu juga kau, kau sekarang adalah milik-Ku."
Sayapun masih menangis di bawah kaki-Nya pada saat Dia menerangkan tentang siapa diri-Nya sebenarnya, yaitu Dia adalah Allah itu sendiri. Lalu sayapun berkata, "Ya Isa Allahku, ampunilah segala sesuatu yang pernah saya lakukan."
Di sinilah saya pertama kali menyatakan Isa adalah Allah saya. Lalu Isa Almasih berkata,"Pulanglah dan beritakanlah tentang Aku, tentang apa yang pernah kau lihat. Aku akan menyertai kalian semua hingga zaman akhir."
Dan pada saat itu pula sontak saya terbangun. Ternyata saya sudah berada di Rumah Sakit, tepatnya di ruang ICU kurang lebih selama 2 minggu dalam keadaan koma. Pada saat saya terbangun, saya langsung menangis dan menyebut, "Ya Isa, ya Tuhanku, am-punilah saya."
Pada saat itu ibu dan saudara-saudara saya sedang menunggu di luar dan bergegas masuk saat mendengar suara saya. Tetapi kebanyakan dari mereka heran mengapa saya menyebut Isa sebagai Tuhan saya. Banyak di antara mereka yang menganggap saya kerasukan iblis membaca ayat kursi bersama sama. Ini membuat saya tertawa ter-pingkal-pingkal setiap saya mengingat mereka melakukan hal tersebut. Akhirnya saya-pun dibawa pulang ke rumah setelah kondisi saya membaik. Pada saat itu merupakan kegoncangan iman yang terbesar dalam hidup saya, tentang apa yang pernah saya percayai sebelumnya, yang selalu penuh dengan kekerasan, iri, dan dengki. Dan saya mengingat tentang pertemuan saya dengan Tuhan kita Yesus Kristus, betapa baiknya Dia terhadap saya. Dia tahu saya telah menganiaya pengikut-Nya, seharusnya Dia memenggal kepala saya, tetapi Dia malah mengampuni saya dan mengembalikan Roh saya menyatu kembali dengan jiwa dan tubuh saya. Padahal ibu saya pernah berkata bahwa pada saat saya di rumah sakit dokter telah mengatakan bahwa saya telah mengalami pendarahan otak dan mustahil bisa disembuhkan. Dan sekalipun saya sembuh, saya akan mengalami kelumpuhan total. Banyak (para) dokter yang merasa
aneh pada kejadian saya yang ajaib.
Dan apabila mereka bertanya saya hanya menjawab Isa atau Yesus Kristuslah yang menyembuhkan saya. Kadang-kadang hal ini membuat mereka yang belum menerima Yesus di dalam hatinya menganggap saya kerasukan iblis. Begitu juga saudara-saudara saya maupun bapak saya sendiri. Sehingga sering bapak saya mengundang para kiai maupun dai untuk mengkotbahi saya. Lalu saya bertanya kepada mereka, "Sudahkah kalian pernah merasakan kematian?" Merekapun jawab, "Belum." Lalu sayapun bilang kepada mereka, "Percayalah kepada Isa, karena Isalah yang menyelamatkan saya dari kematian." Akhirnya banyak dari antara mereka yang pergi dengan hati yang dongkol.
Untungnya bapak saya merupakan muslim yang liberal. Akhirnya sayapun mencerita-kan tentang semua kejadian yang pernah saya alami pada waktu itu. (mungkin bapak saya mendengarkannya dengan cara masuk kuping kiri, keluar kuping kanan). Akhirnya bapak saya berkata, seandainya apa yang saya alami itu memang benar, maka bapak akan mengucap sukur kepada Nabi Isa yang telah menyelamatkan saya. Dan sayapun selalu berdebat dengan bapak saya. Sampai akhirnya saya berkata kepada bapak saya, "Sungguh apa yang (semua) saya alami adalah benar karena saya meli-hatnya dengan kepala dan mata saya sendiri."
Dan bapak sayapun bilang, "Bagaimana mungkin kamu melihat-Nya, orang pada saat itu bapak bersama ibumu selalu menunggui kamu di rumah sakit? Kapan kamu keluar dan bertemu dengan-Nya? Tahukah kamu Ndry, semua itu karena ridho Allah, titik!"
Pada waktu itu saya pun bingung menjawab pertanyaan yang dilontarkan bapak kepada saya. Ibu saya pun menangis dan memeluk saya ketika melihat kami berdebat dengan keras dan menyuruh saya diam dan meninggalkannya. Tanpa sebab saya ber-kata kepada bapak, "Ya benar, Isa Almasih adalah Tuhan saya sekarang ini. Pelangi adalah saksi apa yang pernah saya katakan." Lalu bapak saya tertawa menyindir kepada saya, "Di musim kemarau begini mana mungkin ada pelangi?" Dan sayapun akhirnya pergi meninggalkan tempat saya berdebat dengan ayah saya itu dan menuju pintu rumah untuk pergi keluar. Pada saat saya di luar rumah sayapun menangis dan ber-bicara sendiri, "Ya Isa Tuhanku, mengapa begitu keraskah hati bapak saya seperti batu?"
Lalu saya pun mendongak ke atas langit, dan anehnya saya melihat pelangi. Lalu saya menangis dengan penuh suka cita, dan sayapun lari kembali ke dalam rumah untuk menemui bapak saya. Dan saya memanggilnya untuk menunjukkannya.
Setelah bapak saya melihat pelangi tersebut diapun diam seribu bahasa. Dan setelah kejadian itu bapakku seperti mengalami kegoncangan iman, seperti yang pernah saya alami sebelumnya. Sayapun mulai mencari lebih dalam tentang siapa Isa Almasih sebe-narnya melalui Al-Quran maupun hadist, dan saya menemukan hal-hal yang membuat saya terharu. Misalnya ayat surat-surat di bawah ini:
• (Maryam, 19:19) Hanya Isa Anak Maryam yang langsung masuk Syurga kerana Dia suci
• (Al Imran, 3:45) Bahkan Dia (Isa Almasih) terkemuka di dunia dan di akhirat.
• (Al Fatihah, 1:6) "Indinash shiraathal mustaqiim" Artinya: Tunjukilah kami jalan yang lurus.
• (Az Zukhruf, 43:61) "Wa innahu la'ilmu lis saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wa tabi'unni haadzaa shiraathum mustaqiim." Artinya: Dan sesungguhnya Isa itu benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat kerana itu janganlah kamu ragu tentang hari kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.
• (Az Zukhruf, 43:63) "Wa lammaa jaa-a 'Isa bil bayyinaati qaala qad ji'tukum bil hikmati wa li ubayina lakum ba'dhal ladzii tathtalifuuna fiihi fat taqullaaha wa athii'u." Artinya: Dan tatkala Isa datang membawa keterangan. Dia berkata sesung-guhnya Aku datang membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian yang apa kamu perselisihkan tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada-Ku.
• (An Nisa, 4:171) "Inamal Masihu 'isabnu Maryama rasullahi wa kalimatuhu." Artinya: Sesungguhnya Isa Al Masih putra Maryam itu utusan Allah dan Firman-Nya.
• (Hadis Anas bin Malik hal.72) "Isa faa innahu Rohullah wa kalimatuhu." Artinya: Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan Firman-Nya.
• (Maryam, 19:17) "arsalnaa ilaihaa ruuhanaa fa tamatstsala lahaa basyaran sawiyya." Artinya: Kami mengutus Roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya menjadi Manusia yang sempurna.
• (Hadis Ibnu Majah) "Laa mahdia illa isabnu Maryama." Artinya: Tidak ada Imam MAHDI selain Isa putra Maryam.
• (Al Anbiyaa, 21:91) "Wallatii ahshanat farjahaa fa nafakhnaa fiihaa mir ruuhinaa Wa ja'alnaahaa wabnahaa ayatal lil 'aalamiin" Artinya: Ingatlah kisah seorang perem-puan yang memelihara kehormatannya (Maryam) lalu Kami tiupkan kepadanya Roh Kami (Roh Allah) dan Kami jadikan dia dan Anaknya tanda (kuasa Allah) bagi semesta alam.
• (Maryam, 19:33) "Wa salaamu 'alayya yauma wulittu, wa yauma amuutu, wa yauma ub'atsu hayaa." Artinya: Dan sejahtera atas-Nya pada hari Dia dilahirkan, pada hari Dia wafat, dan pada hari Dia dibangkitkan hidup kembali."
• (Al Imran, 3:55) "Idz qaalallahu yaa Isa, innii mutawafiika, wa raafi'uka ilayya, wa muthahhiruka minal ladzinaa kafaruu, wa jaa'ilul ladzina tabauka fauqal ladzina kafaruu ilaa yaumil qiyamati." Artinya: Ingatlah tatkala Allah berfirman; Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkan-Mu, dan mengangkat-Mu kepada-Ku, dan akan menyucikan Engkau dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti-Mu di atas mereka yang kafir hingga hari kiamat."
• (Al Baqarah, 2:253) "Wa aatainaa 'isabna Maryam bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi." Artinya: Dan Kami berikan kepada Isa putra Maryam, beberapa mujizat serta Kami perkuat Dia dengan Roh Kudus.
• (An Nisa, 4:156) "Wa bi kufrihim wa qaulihim 'alaa Maryama buhtaanan 'azhiimaa." Artinya: Dan kerana kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zinah).
• (Al Imran, 3:45) "Idz qalatil malaikatu yaa Maryama innallaaha yubasyiruki bi kalimatim minhus muhul masihu 'isabnu Maryama wajihan fiddun-yaa wal akhirati wa minal muqarrabiin." Artinya: Ketika malaikat berkata, hai Maryam sesung-guhnya Allah menggembirakan kamu dengan Kalimah daripada-Nya namanya Al Masih putra Maryam, terkemuka di dunia dan di akhirat dan orang yang paling dekat pada Allah.
Dan sayapun akhirnya menelusuri dan mencari segala hal tentang Isa Almasih Tuhan kita. Akhirnya sayapun berpikir bahwa saya harus mendapatkan Injil itu sendiri untuk memahami siapa Isa Almasih itu sesungguh-Nya. Ada keinginan yang sangat kuat di hati saya untuk mendapatkannya (Injil). Lalu saya pun teringat akan toko yang pernah kami (saya bersama kawan saya dulu) rusakkan, yaitu toko buku El-Shadai, lalu saya-pun pergi kesana.
Pada saat saya sampai di toko tersebut, toko itu masih kelihatan rapi, baik kaca-kacanya yg dulu kamu lempari dengan batu hingga pecah, telah rapi terenovasi kembali. Lalu sayapun menghampiri toko tersebut dan akhirnya saya berbicara dengan salah satu penjaganya, "Mbak, apakah Anda menjual Injil?" "Ya." jawabnya.
Lalu penjaga itu pun mencarikan Injil tersebut. Lalu dia pun menyerahkan kepada saya Kitab Perjanjian Baru. Lalu saya bertanya lagi kepadanya, "Apakah ini Injil Isa Almasih punya?" Mbak penjaga itupun berkata sambil tertawa kecil, "Iya, Perjanjian Baru itu
adalah Injil." Lalu mbak itu pun berkata kepada saya, "Apakah kamu non Kristen?"
Sayapun bingung menjawabnya. Karena agak takut oleh sebab sebelumnya, seandainya mbak itu tahu apabila saya muslim mungkin dia akan benci kepada saya, pikir saya dalam hati. Akhirnya dengan berat hati sayapun menjawabnya, "Ya, saya muslim." sambil saya menundukkan muka. Lalu mbak itu pun berkata, "Ah itu tak masalah bagi kami," sambil tersenyum. Hal ini yang membuat saya heran kenapa mereka yang begitu ramah bisa kami benci tanpa sebab sebelumnya? Lalu sayapun bertanya kepada dia, "Mbak, adakah buku-buku tentang kisah nabi-nabi menurut Kristen?" Lalu mbak itupun mencarikannya. Sesudah itu sayapun mananyakan harga totalnya untuk membayar buku-buku tersebut. Dan sebelumnya saya pun berta nya kepadanya, "Mbak, apakah ada di antara pegawai toko ini yang celaka pada saat kerusuhan sebelumnya?" Mbak itupun menjawab saya, "Pada waktu kejadian tersebut toko ini telah kami tutup lebih awal kira-kira jam sepuluh pagi." Lalu saya bertanya lagi, "Apakah ada yang menempati toko ini sebagai tempat tinggal?" "Ah tidak mas," jawabnya, "hanya satpam yang men-jaga toko-toko di sekitar kami. Itupun juga mereka hanya menjaga di luaran saja untuk keamanan sekitarnya."
Hal ini yang membuat saya sangat bingung dalam hati. Seingat saya waktu kami meru-sak dan menjebol toko ini pada waktu petang hari masih ada beberapa orang yang di dalamnya, sedangkan mbak itu bilang toko telah tutup sejak jam 10 pagi dan tidak ada satupun penghuni yang menempatinya. Lalu siapakah di antara mreka yang kami kejar pada waktu itu? Hal ini yang membuat saya heran hingga sekarang. Seandainya apabila saya menemui pria yang kami kejar-kejar dulu, mungkin saya akan berlutut untuk meminta maaf kepadanya.
Dan akhirnya sayapun kembali kerumah, dan sayapun mulai membaca Injil satu per-satu di kamar saya. Saya sangat terenyuh, sedih, dan bangga pada saat saya membaca kisah Injil, betapa mulianya segala sesuatu yang pernah diperbuat oleh Isa Almasih / Yesus Kristus. Begitu (pun) juga ucapan-ucapan-Nya yang bagaikan pisau belati langsung menusuk hati mengajarkan tentang kasih yang tulus, kerendahan hati, maupun keselamatan. Hal ini yang belum pernah saya peroleh sebelumnya semenjak saya hidup di muka bumi yang (mana) sebelumnya saya menganggap diri kami sebagai muslim adalah yang tertinggi dari golongan (lain) kafir harus tunduk kepada kami, yaitu para penganut Islam, sebab (ada di) quran yang mengatakan, "hanya penganut Islam lah yang masuk Sorga," dan hal ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin nabi-nabi sebelum Muhammad bisa disebut Islam, karena mereka pun tidak pernah sekalipun mengucapkan kalimat syahadat? Dan juga pada saat saya mengalami kejadian yang aneh di mana roh saya berpisah dengan tubuh saya pada waktu kecelakaan dan mengalami koma, kenapa yang menemui saya justeru Isa Almasih / Yesus Kristus? Dan akhirnya sayapun menyerahkan diri saya sepenuhnya untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan saya dan Juruselamat saya. Pada tanggal 27 Oktober 2000 saya pun dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Halleluya.
Saya telah menerima kasih karunia-Nya. Baik susah maupun senang. Tuhan Yesus selalu menyertai saya, Amin.
Solo, Indonesia, 3 Mei 2006
Nama asli saya Ahmad Andryansah bin Abdul Jalil dan saya akhirnya mengganti nama saya menjadi Christian Andryansah, dan saya menghapus nama Ahmad karena nama tersebut selalu mengingatkan saya akan kekejian. Sumber - Buletin Kampung Baru, Februari 2007

Kamis, 02 April 2009

Laskar Pengeluh

Coba perhatikan di sekitar Anda, adakah orang yang gemar mengeluh? Keluhannya bervariasi, mulai dari mengeluh tentang kinerja pemerintahan yang dianggapnya tidak memihak rakyat kecil, hingga tentang fasilitas kantor yang dirasa minim. Dia merasa tidak ada satu pun orang atau situasi yang mampu memuaskannya. Hati dan pikirannya seakan-akan tengah menjalankan misi untuk mengkritisi atau bahkan memperbaiki kekacauan yang tengah terjadi di muka bumi ini.

Kalau diperhatikan lagi dengan lebih seksama, jenis orang seperti ini umumnya memiliki sikap pemurung dan pesimistis. Mereka mudah dikenali, tidak hanya dari kata-katanya yang dipilih saat berbicara (negatif), tetapi juga dari mimik mukanya yang redup. Satu hal lagi, dia akan nyaman berkumpul dengan orang-orang yang punya sikap dan kebiasaan yang sama. Seperti kata pepatah – yang juga sejalan dengan hukum psikologi – bahwa "kambing akan berkumpul dengan kambing lagi". Mereka biasanya berkerumun di lorong kantor, di kantin, di dapur dan di tempat-tempat tersembunyi lainnya.

Tak seorang pun yang ingin berdekatan dengan orang yang pemurung dan pesimistis. Kita semua mencari, menyukai, dan mengagumi orang-orang yang memiliki pandangan dan wawasan yang positif dan optimistis terhadap kehidupan. Mengapa? Karena itulah yang sesungguhnya kita butuhkan. Melihat semangat yang positif seperti ini pada diri orang lain menyebabkan kita semakin menyukai mereka.

Cobalah ingat tentang seseorang dalam hidup Anda yang Anda tidak dapat berdekatan dengannya. Dalam berbagai kesempatan ia selalu mengelauh tentang sesuatu, selalu jengkel dengan seseorang, selalu menyalahkan segala sesuatu, termasuk mengeluhkan karirnya yang tidak pernah beranjak. Dia tidak menyadari kalau kebiasaannya mengeluh adalah penyebabnya.
Anda mungkin juga pernah mendengar sebuah cerita inspirasi yang menggambarkan seorang sosok yang positif dan selalu bersikap optimis.

Ceritanya seperti ini:
Seorang Ibu terapung-apung di tengah lautan karena kapal yang ditumpanginya tenggelam. Tidak seperti yang lainnya, Ibu ini selalu tersenyum dengan ekspresi muka yang gembira. Orang disampingnya yang bergelayut di sebatang kayu yang sama, dengan heran bertanya; "Bu, kok kelihatannya senang, bukankah saat ini kita tengah mempertaruhkan nyawa kita ?"

Dengan santai Ibu itu menjawab; "Bagaimana tidak senang, saat ini aku dihadapkan pada dua kemungkinan. Kedua kemungkinan itu sama-sama menguntungkan buatku."

Merasa jawaban Ibu itu tidak memuaskan, orang yang disampingnya terus mendesak; "Maksud Ibu apa ya ?"
"Begini, kalau aku selamat itu artinya aku akan berjumpa dengan anak-anakku di daratan sana. Kalau aku tenggelam dan meninggal, berarti aku akan berjumpa dengan suamiku yang sudah menanti di surga. Bukankah keduanya sama-sama menguntungkan ?"

Saya yakin hingga saat ini Anda tidak pernah bergabung dengan Laskar Pengeluh, karena Anda tahu bahwa saat kita mengeluh, saat itu pula kita sedang memperlihatkan kualitas rendah diri kita. Kecuali dia anak pemilik perusahaan, dengan sikap seperti itu yang bersangkutan tidak akan lolos dalam interview pekerjaan. Kalau pun lolos perlu waktu lama untuk bisa naik jabatan. Dan jika naik jabatan, jangan-jangan itu hanya karena belas kasihan saja.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.